Rabu, 24 November 2010
Jumat, 22 Oktober 2010
Kamis, 14 Oktober 2010
"Mau Dibawa Kemana Masa Depanku"
Semua anak mempunyai pandangan masa depan tersendiri. Begitu pula dengan para pengamen cilik jalanan ini.mereka juga mempunyai masa depan yang harus dicapainya. Mereka rela Mengamen hanya untuk biaya pendidikan sekolahnya. Dari siang hari hingga malam hari mereka rela mengamen dijalanan meskipun bahaya dijalan terus menghantuinya. Mereka rela meluangkan waktunya untuk mengamen meskipun pada seumurannya mereka harus bermain dengan teman-teman, belajar dirumah, bahkan istirahat tetapi mereka rela mengamen demi sepersen uang meskipun tidak sebanding dengan bahaya yang akan terjadi padanya.
Hal inilah yang seharusnya menjadi tugas anggota pemerintahan untuk mensejahterakan rakyatnya dan menuntas kemiskinan yang ada di Negara Indonesia ini. Sehingga tidak ada lagi generasi bangsa ini yang tidak dapat meneruskan pendidikan di sekolahnya hanya karna keterbatasan biaya. Itu merupakan PR bagi pememerintah yang masih belum terlaksana sampai sekarang.
Rabu, 13 Oktober 2010
"pandanganku terhadap dunia pendidikan"
Inilah Salah satu kenyataan bangsa indonesia ,jaman sekarang masih ada saja anak yang tidak bisa sekolah karena keterbatasan biaya.Padahal pemerintah sudah mencangkan program-program untuk meratakan tingkat pendidikan di Indonesia ,namun tetap saja masih ada anak yang belum bisa merasakan bangku pendidikan.
Pendidikan merupakan hal yang wajib kita laksanakan untuk memperoleh ilmu demi meraih masa depan yang lebih baik.Pendidikan itu penting bagi semua orang,tidak kenal ras,suku,budaya,umur semua orang dapat merasakan namanya pendidikan.Demi mensukseskan pendidikan Indonesia pemerintah mencanangkan program wajib belajar 9 tahun.Pertanyaannya apakah pencanangan program tersebut berhasil?
Menurut saya belum,kenapa ? karena melihat realita dan pemberitaan dimedia cetak,online maupun pemberitaan di televisi,masih banyak anak putus sekolah karena tidak adanya biaya untuk melanjutkan pendidikannya.Sering kita jumpai anak-anak umur 4-12 tahun pagi hari sudah mangkal di perempatan untuk ngamen,dagang Koran bahkan mengemis demi memperoleh uang untuk melanjutkan hidupnya.Waktu yang seharusnya mereka habiskan dibangku sekolah mereka tukar dengan waktu bekerja.Jika seperti itu bagaimana generasi masa depan kita.Apakah hanya orang-orang yang berduit yang hanya dapat menerima pendidikan?Apakah mereka yang kurang mampu tidak pantas merasakan bangku pendidikan?Pertanyaan pertanyaan tersebut merupakan PR untuk pemerintah.
Minggu, 10 Oktober 2010
Pengertian dan Dalil Kewajiban Haji
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Dalil Kewajiban Haji
Haji adalah merupakan impian tiap individu muslim yang ingin menyempurnakan keislamannya, yang mana haji adalah rukun islam yang kelima yang diwajibkan bagi tiap-tiap individu muslim yang mukallaf sebagaimana wajibnya melaksanakan shalat, zakat dan berpuasa pada bulan ramadhan, sebagaimana sabda Nabi :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : بني الاسلام على خمس : شهادة أن لااله الا الله وأن محمدا رسول الله ؛ واقام الصلاة ؛ وايتاء الزكاة ؛ والحج وصوم رمضان.
Artinya : “Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: ’Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: Bersaksi tiada sesembahan yang haq kecuali Alloh dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Alloh, menegakkan sholat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitulloh, dan berpuasa pada bulan Romadhon.”[1]
KTI Narkoba
DAFTAR ISI
1. BAB I PENDAHULUAN: ...............................................................................1
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup atau Pembatasan Masalah
F. Anggapan Dasar
G. Teknik Pengumpulan Data
2. BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN.....................................................4
A. Teknik Analisis Data
B. Variable dan Indikator Penelitian
C. Pembahasan
3. BAB III SIMPULAN DAN SARAN................................................................7
A. Simpulan
B. Saran
Senin, 20 September 2010
PEMANFAATAN MEDIA DALAM MENUNJANG KEMAHIRAN MENULIS BAHASA ARAB SISWA KELAS MADRASAH IBTIDAIYAH
Pengajaran bahasa Arab untuk Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum tahun 1994 adalah suatu proses kegiatan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan berbahasa Arab fusha baik aktif maupun pasif serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa itu. Kemampuan berbahasa Arab dan sikap terhadap bahasa itu adalah sangat penting dalam rangka memahami ajaran Islam dari sumber aslinya baik Alqur'an dan Hadits maupun kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam.
Dalam kurikulum di atas dipaparkan bahwa bahasa Arab yang diajarkan di Madrasah Ibtidiyah berfungsi sebagai bahasa agama dan ilmu pengetahuan di samping sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu pelajaran bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mata pelajaran Pendidikan Agama keseluruhan. Walaupun demikian, pengajaran bahasa Arab di Madrasah Ibtidaliyah harus tetap berpedoman kepada prinsip-prinsip pengajaran bahasa asing pada umumnya.
Dalam kurikulum di atas dipaparkan bahwa bahasa Arab yang diajarkan di Madrasah Ibtidiyah berfungsi sebagai bahasa agama dan ilmu pengetahuan di samping sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu pelajaran bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mata pelajaran Pendidikan Agama keseluruhan. Walaupun demikian, pengajaran bahasa Arab di Madrasah Ibtidaliyah harus tetap berpedoman kepada prinsip-prinsip pengajaran bahasa asing pada umumnya.
Aku Ingin Mencintaimu Dengan Sederhana
Aku memandang kalender yang terletak di meja dengan kesal. Sabtu, 30 Maret 2002, hari ulang tahun perkawinan kami yang ketiga. Dan untuk ketiga kalinya pula Aa’ lupa. Ulang tahun pertama, Aa’ lupa karena harus rapat dengan direksi untuk menyelesaikan beberapa masalah keuangan perusahaan. Sebagai Direktur keuangan, Aa’ memang berkewajiban menyelesaikan masalah tersebut. Baiklah, aku maklum. Persoalan saat itu memang lumayan pelik.
Ulang tahun kedua, Aa’ harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Dik, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh upacara…”
Langganan:
Postingan (Atom)